Kamis, 13 Januari 2011

JADIKAN ALLOH TUJUAN, SEDANGKAN SYURGA ADALAH CITA-CITA !!

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Segala Puji dan syukur kita hanya untuk Alloh semata tidak untuk selain_Nya. Sholawat dan salam tetap kita haturkan kepada Rosululloh sang panglima Islam dan yg mengikuti jejak beliau hingga akhir zaman.

Sdra/i ku,
 Mukmin yang sadar adalah yang menjadikan keridhoan Alloh sebagai tujuan utamanya, cita-cita tertingginya adalah bersanding dengan kekasih dan manusia pilihan_Nya. Sehingga ia akan menjadikan seluruh hidupnya berkisar pada ketaatannya kepada Alloh. Memang, ia juga makan makanan yang baik dan lezat dan mengenakan pakaian baru, namun ia melakukannya demi meraih keridhoan Alloh. Alloh berfirman :"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah." (QS.AL_BAQOROH : 172)
Rosululloh SAW bersabda : "...Sesungguhnya Alloh itu Maha Indah dan menyukai sesuatu yang indah..." (HR. MUSLIM)

Ia akan beramal, berusaha, dan memberikan apa yg ia miliki kepada orang lain. Sebab, Alloh Ta'aala berfirman, "Dan Katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu...'." (AT_TAUBAH : 105)

Ia senantiasa bekerja agar ia meninggalkan anak2nya dalam kondisi kecukupan. Ia akan berusaha sekuat tenaga utk mendidik mereka supaya mereka tidak menjadi orang2 bodoh. Sebab, hal itu telah membimbingkan kita melalui sabda Nabi SAW :
"...Sesungguhnya bila engkau meninggaalkan ahli warismu dalam kondisi kecukupan, hal itu lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam kondisi papa yg menyebabkan mereka akan meminta-minta kepada orang lain..." (HR. BUKHORY)

Seorang mu'min akan meraup pahala atas itu semua. Para sahabat merasa keheranan tatkala rasululloh bersabda kpda mereka, "Dan pada farji salah seorang dari kalian pun terdapat shodaqoh." Para sahabat keheranan seraya bertanya, "Apakah salah seorang dari kami yg melampiaskan syahwatnya kpda istrinya akan mendapatkan pahala?" Beliau menjawab, "Bagaimana pendapat kalian, sekiranya ia meletakkannya pada sesuatu yg haram, apakah ia akan mendapatkan dosa?" Mereka menjawab, "Benar?" Maka beliau bersabda, "Demikian pula, bila ia meletakkannya pada sesuatu yg halal, maka ia akan mendapatkan pahala." (HR. MUSLIM)

'Abdulloh bin Rowahah telah menentukan tujuan hidupnya ketika membaiat Nabi SAW seraya berkata kpda beliau, "Berikanlah persyaratan bagi Robbmu dan bagi dirimu menurut kehendakmu." Maka Nabi SAW bersabda, "Aku persyaratkan untuk Robbku, hendaknya kalian beribadah kepada_Nya saja dan janganlah kalian menyekutukan_Nya dengan segala sesuatu pun. Dan aku persyaratkan utk diriku, hendaknya kalian membelaku sebagaimana kalian membela diri kalian dan harta benda kalian." 'Abdulloh dan orang2 yg bersamanya bertanya, "Bila kami telah melakukan hal tersebut, lantas apakah yg akan kami peroleh?" Beliau menjawab, "Syurga." Mereka berkata, "Sungguh perdagangan yg amat menguntungkan. Kami tak akan menawar dan minta ditawar." Lantas turunlah ayat:
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. AT_TAUBAH : 111)
Ayat ini berlaku umum bagi setiap yg berjuang di jalan Alloh dari kalangan umat Muhammad SAW hingga hari qiyamat. Imam Qurthuby menafsirkan ayat di atas, "Makna asal jual beli di antara manusia adalah mereka saling menukar apa yg mereka miliki dngan sesuatu yg lebih bermanfaat bagi mereka atau yg setara manfaatnya dengan apa yg mereka keluarkan. Maka, Alloh membeli dari hamba2_Nya dengan jalan mereka mengorbankan diri dan hartanya dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada_Nya dan meraih ridho_Nya. Bila mereka telah menunaikan hal itu, maka Alloh akan memberikan ganti berupa syurga kpda mereka. Ia merupakan sesuatu yg paling agung yg tiada berbanding dan tak ada tandingannya. Ganjarannya adalah bentuk kiasan dengan sesuatu yg telah mereka kenal dalam jual beli. Maka, apabila seorang hamba mengorbankan jiwanya dan hartanya, Alloh akan memberikan pahala dan ganjaran kepadanya."

Maka, hendaklah tujuan kita, wahai sdra/i ku, adalah untuk Alloh.
Hendaknya munajat kita adalah :

Engkau adalah tujuanku dan keinginanku
Baik di masa yg akan datang maupun saat ini

 Dan hendaknya talbiyah kita kita adalah :

Aku penuhi panggilan_Mu, wahai Dzat Yang Maha Mengetahui segala rahasia dan bisikanku
Aku penuhi panggilan_Mu, aku penuhi panggilan_Mu, wahai tujuanku
Aku berdo'a kepada_Mu, bahkan Engkau pun memanggilku menuju kepada_Mu
Apakah aku bermunajat kepada_Mu ataukah sebaliknya
Kecintaanku kepada Tuanku tlah membuatku sakit
Bagaimana mungkin aku mengeluhkannya kepada Tuanku
Celakalah bagi ruhku, wahai yg menerpa diriku
Sesungguhnya aku adalah sumber musibah ini


Al_hamdulillah,  Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar